Anggita, memang cenderung kalem, tapi seperti kebanyakan
balita lainnya, ia sedang sangat suka bergerak Melompat, memanjat kursi, bahkan berayun di
pintu pagar saat ada kesempatan membuka pintu pagar. Begitulah masa-masa aktif balita. Meski saya kadang khawatir dengan keamanannya, tentu saja saya tak bisa dan tak
boleh melarang anak bergerak. Bergerak penting untuk tumbuh kembang optimal
anak, membuat anak selalu sehat, bugar dan ceria. Saya menyadari bermain dan
melakukan aktivitas fisik sama pentingnya dengan memberi anak makanan bergizi.
Menurut National Association for Sport and Physical Education, balita harus
mempunyai waktu beberapa jam untuk
bermain setiap hari plus 60 menit aktivitas fisik yang diawasi dan terstruktur.
Itulah kenapa saya selalu berusaha mencari permainan yang membuat anak bergerak
dengan pendampingan penuh.
Dulu sebelum bersekolah di TK, seminggu sekali saya perlu mengajaknya bermain di taman
bermain. Saat berada di taman bermain baik outdoor maupun indoor tentu tak
sulit untuk mendapatkan aneka permainan yang mendorong anak melakukan aktivitas
fisik. Ayunan, perosotan sepertinya menjadi mainan favorit Anggita, tentu plus
memanjat naik turun palang-palang warna-warni.
Sayang, kami tak bisa bermain di
taman bermain setiap hari. Tentu saja, tidak pergi ke taman bermain bukan
berarti tak melakukan aktivitas fisik. Sebisa mungkin saya akan sempatkan
mengajak Anggita berjalan-jalan ke luar rumah jika cuaca cerah, dan menciptakan
permainan tanpa alat bermain, seperti mengitari pohon, petak umpet, atau
tantangan melompat. Saat cuaca tak bersahabat, tetap saja kami tak melupakan
aktivitas fisik, bergerak agar tak terjebak kenyamanan menonton TV atau game
computer di rumah.
Banyak permainan yang mendorong anak
menjadi lebih aktif. Kami melakukan olah raga gembira baik di dalam atau di
luar rumah yang tak terpengaruh cuaca.
Aktivitas fisik bisa dilakukan
dengan atau tanpa alat bantu permainan. Aktivitas tanpa alat bantu yang kami
lakukan biasanya sih petak umpet, bernyanyi
dan bergaya bersama. Gerak dan lagu adalah salah satu cara kami
melakukan olah raga gembira.
Lagu favorit Anggita yang ada
gerakan lompat-lompat :
“Kelinci melompat, melompat lompat,
kelinci melompat ke kanan dan ke kiri. Bebeknya berenang, berenang wek-wek,
bebeknya berjalan, jalannya megal-megol”
Atau
“Melompat-lompat jalan kelinciku,
telinganya bergerak selalu, kukejar-kejar sampai aku penat tak tertangkap hap
karena cepat.”
Yang nggak pakai lompat-lompat tapi
tetap bergerak itu lagu "Setelah jongkok berdiri lagi 3x...kita
selalu riang" atau “Kepala, pundak, lutut, kaki, lutut
kaki..daun telinga, mata, hidung, dan pipi.” Biasanya pas selesai
pegang pipi kami selalu tertawa. Senang rasanya melihat Anggita tertawa, segar
dan bugar. Kadang kami menari bersama, tari kupu-kupu, juga menirukan jalannya
kucing dengan merangkak, jalan jerapah sambil memanjangkan leher. Aktivitas ini
bermanfaat untuk menguatkan dan melenturkan otot-otot tubuh plus menunjang stamina.
Olah raga gembira dengan alat bantu
permainan membuat aktivitas lebih menarik. Bola, jadi
mainan favorit, menantang keaktifan dan kreatifitas. Ya, biasanya anak aktif
adalah anak cerdas yang bila diarahkan dan distimulasi dengan baik akan menjadi
anak kreatif.
Saya biasanya memulai dengan lempar tangkap bola, terus menggelindingkan bola mengenai objek tertentu, atau meminta Anggita menendang bola dengan pelan, keras, ke atas, ke kanan, ke kiri. Memasukkan bola ke keranjang, atau bermain dengan bola warna-warni, dan meminta Anggita mengambil bola warna tertentu ditaruh di kotak A, B, C dan sterusnya. Permainan-permainan tadi akan meningkatkan kemampuan koordinasi tangan dan mata, sekaligus beberapa aspek kecerdasan anak. Saya menjadi takjub ketika dalam bermain kemudian Anggita bergeser menjadi leader yang memimpin permainan, dan mulai nampak kreatifitasnya. “Sekarang kita main tepok bola pakai raket ini aja, ya.” kata Anggita sambil mengambil raket tennis plastiknya. Kadang dia pun menolak dengan argumentasinya, “Nggak, jangan begitu, Anggita bukan yang nangkap bola. Kita taruh boneka, terus nanti pura-pura boneka yang nangkap aja.” Saya tersenyum,sambil membatin “Nih anak kreatif juga” (mungkin karena bosan disuruh nangkap bola terus dan sering meleset, xixi) Asyiknya saya jadi nggak mati gaya, karena bisa nanya ke Anggita “Enaknya, sekarang kita ngapain lagi ya ?”
Saya biasanya memulai dengan lempar tangkap bola, terus menggelindingkan bola mengenai objek tertentu, atau meminta Anggita menendang bola dengan pelan, keras, ke atas, ke kanan, ke kiri. Memasukkan bola ke keranjang, atau bermain dengan bola warna-warni, dan meminta Anggita mengambil bola warna tertentu ditaruh di kotak A, B, C dan sterusnya. Permainan-permainan tadi akan meningkatkan kemampuan koordinasi tangan dan mata, sekaligus beberapa aspek kecerdasan anak. Saya menjadi takjub ketika dalam bermain kemudian Anggita bergeser menjadi leader yang memimpin permainan, dan mulai nampak kreatifitasnya. “Sekarang kita main tepok bola pakai raket ini aja, ya.” kata Anggita sambil mengambil raket tennis plastiknya. Kadang dia pun menolak dengan argumentasinya, “Nggak, jangan begitu, Anggita bukan yang nangkap bola. Kita taruh boneka, terus nanti pura-pura boneka yang nangkap aja.” Saya tersenyum,sambil membatin “Nih anak kreatif juga” (mungkin karena bosan disuruh nangkap bola terus dan sering meleset, xixi) Asyiknya saya jadi nggak mati gaya, karena bisa nanya ke Anggita “Enaknya, sekarang kita ngapain lagi ya ?”
Mengapa aktivitas fisik ini penting ?
Dalam suatu artikel di majalah yang pernah saya
baca, olah raga akan memperkecil resiko anak terserang sejumlah
penyakit. Setidaknya ada beberapa manfaat ketika anak bergerak, antara lain
- Memperkuat jantung, pembuluh darah, paru-paru, dan tulang
- Mengontrol berat badan : kelebihan lemak akan dibakar untuk menghasilkan kalori
- Mengurangi kadar gula darah hingga mengurangi resiko terserang diabetes
- Meningkatkan level energi : Anak yang aktif akan merasa energik dan segar
- Menenangkan : Aktivitas fisik membuat tubuh melepaskan zat beta-endorfin yang membuat anak merasa lebih baik dan nyaman
Nah, semuanya itu akan menunjang
anak belajar dan menjalani proses tumbuh kembang dengan baik.
Keterlibatan mama sebagai teman bermain, tentu tak kalah penting, karena akan membuat anak lebih gembira bila mamanya ikut bergerak/bermain bersama. Itulah hal terbaik yang bisa mama lakukan saat ada kesempatan bersama anak.
Keterlibatan mama sebagai teman bermain, tentu tak kalah penting, karena akan membuat anak lebih gembira bila mamanya ikut bergerak/bermain bersama. Itulah hal terbaik yang bisa mama lakukan saat ada kesempatan bersama anak.
Perpaduan antara alat permainan dan mama sebagai teman
bermain itu bukan main manfaatnya. Sama pentingnya dengan sinergi antara
nutrisi dan stimulasi untuk tumbuh kembang anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar