My Lovely Family
Mengawali Maret dengan hadir di acara Family
Gathering Sekolah Ajc (Tknya Anggita). Hari cerah, tapi si krucil nggak begitu
sumringah. “Mama, kan Sabtu libur, gak ke sekolah, “ katanya berulang-ulang.
Agak moody juga Anggi ini. Biarlah, nanti kan setelah ketemu bu guru dan teman2
dia akan lupa juga dengan hari liburnya. Setelah si Pa’ pulang dari nganterin
Mas Angga bimbel, kami langsung berangkat.
Disambut
dengan name tag dari daun, frame foto keluarga plus buku kupu-kupu, kemudian
menuju studio mini untuk berfoto keluarga.

Tak lama acara pun dimulai dengan performance. Kelas Anggi nari ngikutin lagu Mother Finger…Ehm, pentas perdana Anggita yang disaksikan si Pa’. Udah PD sih, tapi pandangannya masih lekat ke guru pemandu (yang ada di samping).
Setelah
performance, para ibu dan anak senam bareng, si bapak bikin bros plus snack
cinta untuk sarapan. Asyiiik…., tapi sebelum mulai Anggi udah mulai minta
pulang (alasannya mau minum). Larilah si emak ini ambil botol minum Anggita.
Sampai di tempat senam, semua udah berdiri dengan posisi rapi ibu-anak. Nah
Anggi dan emaknya masih uprek negosiasi, solanya pas habis minum itu, Anggi mau
lihat buku kupu-kupunya (yang udah ditaruh di rumah….hallaah).
Sebelum musik
mulai, huup…si emak yang hampir senewen ini berhasil mengajak Anggi masuk dalam
formasi senam. Ok…dan dia anteng (gak ikut bergerak) di samping emak :D.
Sambil
nunggu para bapak nyelesain tugasnya, ada games :
Para bunda menggambar
keluarga (dengan mata ditutup kain) dipandu anak.
Ok, deh, berani aja kalau beginian
Anggi anteng dipangku mama yang jongkok dan mulai menggambar lingkaran yang jadi kepala, trus badan.
Nah, masang tangan dan kakinya ini yang ribet. “Mama, salah gambar tangannya terlalu ke bawah.” “Yang satunya harusnya di ke atasin”, katanya
lagi. Kalau Anggi diem berarti gambarnya pas (atau dia lagi bengong
bosen). Pas gambar orang ke-4 Anggi
bilang “Mama salah, mama salah harusnya
agak ke sinii."
Aih..sini tuh ke mana, lha wong gelap eh warnanya ijo semua
(tutup matanya warna ijo) batin mama mencoba tetap kalem. Terakhirnya justru Anggi
yang kesel karena emaknya masih salah juga. Dia mau minta pensilnya,lhaah..yang
gambar mama, Nggi, dan Anggi pun menggeser tangan mama, hadeeh..lap kringet
Itulah kita, sepertinya lebih gampang mengambil alih suatu
tugas, daripada mengajari. Waktu habis,
pas, udah gambar empat orang plus bonus kupu2 Hasilnya…ya…masiih
kelihatanlah gambar orang, meski tangan kakinya gak pas. Hmm…komunikasi tanpa
bertatap mata, ternyata susah yaa. Menerjemahkan kalimat Anggi, “kurang ke atas” juga gak mudah, tapi
seneng saat kesadaran itu menyusup ke dalam diri, untuk senantiasa berusaha
bersabar, mendengar, dan memahami. Bonusnya kami berhasil jadi juara ke-3 games ini lho ! Horeee !
Saat membuka buku kupu2 berisi gambar2 yang dipilih dan ditempel Anggita, ada bahagia yang menghangatkan jiwa. Krucil ini mulai mengenal dirinya, dan mengerti apa yang disukai orang tuanya. Apalagi saat dia cerita proses menempel gambar
Anggi nempel bunga buat mama, kan mama suka diberi bunga, tapi adanya bunga mawar, gak pa pa ya...(dia biasa ngasih bunga soka yang ada di depan rumah atau bunga rumput, frangipani yang dipungut di pinggir jalan)
Anggi nempelnya terlalu agak ke bawah sedikit (xixi kalimat panjangnya...over...)
Mama suka baca buku, bacain cerita buat Anggita. Papa suka nyuci mobil, juga kadang baca koran bareng sama mama (aih...dia merhatiin juga lho soal baca koran bareng yang kadang ituu...ehm baca koran sih tiap hari tapi baca berduaan emang cuma pas Sabtu/Minggu)
Yang nggak nyangka gambar yang ditempel di halaman cita-citaku : gambar gadis kecil lagi nulis. Padahal Anggi tuh kalau ditanya cita-cita tadinya selalu jawab jadi kupu2. Pas saya test dia tahu nggak maksud gambar itu ternyata Anggita bilang jadi menulis eh penulis.
Oh..cita2 di luar mainstream kanak2, dan penutupnya tentu saja gambar KUPU-KUPU favorit Anggita & mama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar