Rabu, 29 November 2017

Floor Time Asyik Dengan So Good Cerdik


          Floor time jadi salah satu cara saya menjaga ikatan/kedekatan emak dan anak. Saya sengaja pakai istilah Floor time karena sepertinya itu yang paling pas. Floor time merujuk pada sebuah konsep dimana emak/bapak dan anak menghabiskan waktu secara efektif dan berkualitas. Waktunya sekitar 30 menitan, tapi patokan waktu ini fleksibel sih, yang pasti kami sama-sama menikmati waktu bersama.
         Jadi meski namanya Floor time, bukan berarti kegiatannya hanya bermain di lantai saja karena makna sejatinya bagaimana saya sebagai emak bisa benar-benar memberikan waktu sepenuhnya untuk anak melalui aneka kegiatan bersama. Floor time ini berorientasi pada anak, dan bersifat interaktif dua arah. Kegiatan yang kami lakukan tentu menyesuaikan  perkembangan dan usia anak.
        Saat ini usia si kecil kami, Anggita sudah 8,5 tahun. Aktivitas bersekolah tiap hari sampai pukul 3 atau 4 sore bila ada kegiatan ekskul. Jadi saya yang mencocokkan jadwal floor timenya.  Biasanya sesudah mandi, sambil menunggu shalat Maghrib kami tetapkan sebagai floor time kami. Aktivitas yang kami lakukan tentu yang menyenangkan. Saya akan bebaskan Anggita menentukan kegiatan yang akan dilakukan. Sebagai digital native, hal yang sangat menarik perhatiannya adalah gadget. Anggita belum kami berikan smartphone pribadi, tapi kami punya tablet keluarga yang bisa dipakai bersama. Dia suka permainan, menyimak dongeng/cerita anak-anak, juga berkreasi mengikuti tutorial DIY (Do It Yourself). Biasanya anak akan asyik sendiri saat bermain gadget, tapi saat floor time, saya berusaha masuk dan memosisikan diri menjadi temannya hingga Anggita mau berbagi apa yang menjadi kesukaannya. Kadang saya juga berbagi hal menarik yang saya ketahui. Anggita juga sering saya perlihatkan isi media sosial saya.
          Suatu ketika saya melihat ada aplikasi menarik, Cerdik (Cerita Digital Interaktif) dari SO GOOD yang dikenalkan oleh KEB. Wah sepertinya keren ini dan cocok untuk mengisi kegiatan floor time kami. Kebetulan kami juga biasa mengonsumsi frozen food ini. Anggita sangat antusias dan mengingatkan saya saat belanja untuk beli So Good yang berhadiah frame dan kartu Cerdik.
          Frame dan kartu Cerdik udah punya, tinggal download aplikasi Augmented Reality SO GOOD CERDIK . Untuk bisa memainkan aplikasi So Good Cerdik spesifikasi minimal OS android 4.1 (Jellybean) dan RAM di atas 1.  
          Kami pasang aplikasi So Good Cerdik ini di smartphone, Alhamdulillah lancar, langsung bisa scan dan menikmati ceritanya. Aplikasi ini mudah diikuti karena petunjuknya jelas. Setelah kartu discan, kita bisa pilih mematikan fungsi AR agar kita lebih leluasa memegang smartphone kita tanpa terpaku harus fokus ke kartu ceritanya. 
           Augmented Reality ini bisa mengubah obyek dua dimensi menjadi 3 dimensi, sehingga obyek lebih terlihat nyata. Ini yang membuat cerita lebih asyik dinikmati. 
           Kartu Cerdik pertama yang kami dapatkan adalah Lala dan Sing Sing. Anggita ikut menyanyi bersama Lala dan tertawa-tawa melihat Sing-Sing yang lucu, baik hati dan bisa mengubah bentuk badannya. Petualangan Lala dan Sing-Sing ini seru dan lucu. Anggita ikut berimajinasi menebak Sing-Sing berubah jadi apa agar bisa membantu teman yang membutuhkan. 
        


 "Aku suka tapi ini pendek banget sih ceritanya." Kata Anggita. Dia terus ngomongin ide dia buat ngelanjutin ceritanya. Anggita juga semangat nunjukin resep di aplikasi So Good Cerdik ini ke mama. "Kalau ada bahan-bahannya semua, kita bikin seperti yang di resep ya, Ma." Okelah, kami bikin bareng beberapa resep. Belum semua dipraktekin sih, tapi ini trik Anggita biar mama cepat beli aneka varian So Good lagi, xixi. 
          


Akhirnya kartu Cerdiknya lengkap juga. Ada 3 cerita yang masing-masing terdiri dari 2 bagian. Selain Lala dan Sing-Sing, ada Chika dan Chiko, serta Umbo Larage. 
           Dari ketiga cerita ini Anggita paling suka cerita Chika dan Chiko, katanya "Aku pengin seperti Chika yang bisa membuat dan menjual kue, aku juga pengin bisa memberikan sandwich isi nuggets Dino ke panti asuhan." Kami pun ngobrol tentang cita-cita dan kebiasaan-kebiasaan baik.
Ya, selalu ada sesi ngobrol saat dan setelah menikmati cerita So Good Cerdik. Tentu saja kami selalu menemukan sesuatu/nilai kebaikan yang bisa kami ambil lewat sebuah cerita. Saya juga membiarkan Anggita membuat cerita versinya, karena dia memang bercita-cita menjadi penulis. Dia juga berkreasi membuat topi Chef seperti yang dipakai Chika. Mengisi Floor Time dengan menikmati aplikasi So Good Cerdik ternyata asyik juga. 
           Rencananya, frame hadiahnya akan kami pakai buat majang foto-foto momen kebersamaan kami ini, tapi belum sempat nyetak fotonya. Nah, ini foto bercerita kami saat floor time bersama SO GOOD. Ada beberapa sesi karena kami menikmati So Good Cerdik bertahap sesuai hadiah kartu cerita digital yang kami dapat.  

Selasa, 21 November 2017

Minggu Tumpah di DKandang cuma Limaribu Rupiah

Sudah sejak Minggu lalu, Anggi pengin banget memberi makan kelinci. Dia ingat pengalaman memberi makan kelinci saat ke Kuntum Bogor, bareng Tante Ririd.

Si Mak nawarin memberi makan rusa aja yang gratis, xixi, tapi krucil ini nggak mau.

Okelah cari tempat memberi makan kelinci yang dekat Depok aja, dan terbetik ide ke D'Kandang.

Pagi setelah ikut kajian Subuh, jam 7 kami udah nyampai di D'Kandang. Dulu sebenarnya TK Anggita pernah ngadain Fieldtrip ke sini, tapi Anggita nggak bisa ikutan karena sakit. Jadi ini kali pertama kami ke sini. Santai aja sih, nggak berharap berlebihan.

Nah, ternyata ya...Kami terpesona, ahaha. Kalau Minggu pagi jam 6 sampai jam 9, tiket masuknya cuma lima ribu rupiah. Begitu masuk disambut pemandangan ibu-ibu yang sedang senam bareng di atas rumput sintetis.

Kami jalan-jalan aja sambil popotoan. Banyak spot menarik untuk foto.
Kali ini mau pamer foto dululah. Nanti deh ya, saya cerita wahana2 yang ada di sini (kalau jadi ke sini lagi) soalnya Minggu lalu, cuma ngasih makan kelinci. Beli tiketnya 20 ribu dapat wortel dan kangkung di ember kecil.